Di Langit Sore Itu
Di Langit Sore Itu
bunyi hujan dan gugur bunga arang
diterpa desau mata angin
berhamburan menyerupai sayap laron
atau lembetuk di kandang kerbau
langit sore selalu membuat reposisi
kemesraan perjalanan renungku
dipangkuan lekuk waktu
selekas mengetik naskah
yang tak pernah kusepakati
dan tak tahu kapan aku menyudahi
tahukah engkau tentang langit sore
ketika aku menulis puisi
selalu bunyi hujan dan gugur bunga arang
adalah benih yang harusku kantung
dalam ceruk ingatan layaknya keremajaanku
yang sedang belajar menyusun candi
jejak anak manusia, 2010
Puisi : Abdul Salam HS