Puisi Untuk Para Penganut Apatisme
tapi aku jalang yang bernurani
jalang yang menantang segala tirani
jangan menjad pecundang!
nanti bajubaju kita dilucuti dan hanya bisa terdiam.
nanti makananmakanan kita dirampas padahal banyak diantara kita yang masih lapar.
nanti airair kita dikencingi dan di bokeri dan kita masih purapura buta.
nanti rumahrumah kita dihancurkan padahal anak bini kita sedang tidur siang.
kawan.
aku tidak ingin menjadi pecundang!!.
aku tidak ingin tulangtulangku menjadi kursi tahta kerajaan.
diduduki pantatpantat korengan.
aku tidak ingin dagingdagingku menjadi bantalan kepala bermahkota.
ditiduri kepala borokan
aku tidak ingin darahku menjadi anggur dalam pesta perayaan para dewan.
masuk kedalam mulut bau bangkai
apa kau masih betah melihat saudarasaudara kita yang sdang haus mangapmangap minta air.?
aku tidak...!!!
lebih baik mati di samudra.
dagingku dimakan ikanikan
tulangku dijadikan terumbu karang.
dan darahku membaur menjadi air disamudera.
ikut aku.!!!
jika tidak, kau akan menjadi bangkai busuk yang tak berguna.
dagingmu dimakan tikustikus got dengan kuku hitam.
tulangmu tumbuh menjadi pohon gersang.
darahmu mengalir, bersatu dengan limbahlimbah dan mengendap di comberan.
kalo tetap bertahan menjadi pecundang!
mampus saja dari sekarang!
huddanzul
baladika, 2 oktober 2013